Dari saya
Terima kasih bagi netter yang telah ke blog saya, dan menyediakan sedikit waktunya untuk membaca buah pikiran saya. Saya sangat senang jika apa yang saya pikirkan mendapat respon positif ataupun negatif. Dan saya dapat dihubungi di 08127627068. Salam mari berbagi kedamaian.
M.Rawa El Amady
Sabtu, 20 Oktober 2007
Sekilas tetang saya
M.Rawa El Amady , di Riau lebih dikenal sebagai aktivis NGO. Karir aktivis memang sudah dirintis semenjak kuliah di Fisipol Unri. Dia dianggap sebagai mahasiswa “aneh”, karena di zaman Orba di mana orang takut untuk demontrasi, rawa (begitu dia dipanggil) melakukan mimbar bebas sendirian di halaman kampusnya. Setiap ada permasalahan daerah dan nasional selalu membawa teman-temannya ke DPRD untuk menyatakan protesnya. Selain tulisan-tulisannya yang tajam di media lokal dan nasional. Selesai kuliah di Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisipol Unri, rawa langsung mengajar di Fisipol Unri dan FIA Unilak sebagai asisten dosen dan melaksanakan penelitian-penelitian sosial. Skripsinya tentang Konsolidasi Militer di Riau tahun 1958-1971 diterbitkan di Jurnal Ilmu Politik LIPI Jakarta, ikut merancang model Pemberdayaan Desa di Riau tahun 2004 dan sekarang staf ahli KPK Provinsi Riau, Selain menulis buku “Politik Tentara Di Riau”; juga menulis buku “Industrialisasi, Modernisasi dan Perubahan Sosial : Wajah Bopeng Industrialisasi di Riau” dan “Mengukur Kinerja Dewan” yang sedang proses penerbitan .
Karena tidak betah sebagai asistan dosen, rawa kemudian menjadi wartawan di media lokal, lalu reporter salah satu media nasional. Hanya dengan bermodal 500.000 rupiah tahun 1996 dia berangkat ke Malaysia melanjutkan master bidang sosiologi di Universitas Kebangsaan Malaysia. satu tahun kemudian langsung melanjutkan Ph.D. untuk bidang yang sama di universitas yang sama.
Resesi ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1998 memaksanya kembali ke Indonesia karena gajinya sebagai reporter Majalah Forum Keadilan untuk Malaysia tidak bisa lagi diharapkan untuk hidup di Malaysia. Beruntung setelah kembali ke Indonesia proposal penelitiannya diterima di NHF Belanda untuk melakukan penelitian sosial di Pangkalan Kerinci, sekaligus sebagai Kepala Litbang di salah satu media harian dan mengajar di berapa universitas. Dalam waktu bersamaan proposalnya tentang pemantauan DPRD diterima oleh USAID dengan nilai Rp.1,3 milyar, rawapun mengaktifkan diri sebagai aktivis NGO dengan meninggalkan mahasiswa dan jabatannya di harian tersebut. Sekarang, rawa selain melakukan research aktivitas NGO-nya melalui Badan Advokasi Publik dan mengagas gerakan Anti Korupsi di Riau, rawa juga menahkodai PT ERHA ABADI yang bergerak dibidang jasa konsultan, building maintenance dan cleaning service . Padahal cita-citanya ingin menjadi ilmuan berpengaruh. ***
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Sedang cari bahan tulisan tentang buruh perempuan di manufaktur dan reproduksi sosial dalam rezim neoliberal ini, kok malah ketemu blognya bang rawa, he...he...
kok lama nggak ada kabarnya bang, HP Esia wong dah nggak ada, gimana jadi bantuin daku buat tugas akhir nggak?
link ke blog wong di wongdesmiwati.wordpress.com yah.....
Posting Komentar